Operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyelenggarakan Program Penghijauan Berbasis Pemuda di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Kerjasama dengan LSM Tropis Indonesia, program pemberdayaan pemuda ini dilaksanakan di Desa Mojodelik, Brabowan, dan Bonorejo Kecamatan Gayam. “Hari ini anggota Karang taruna yang akan terlibat dalam program mengikuti pelatihan Kader Lingkungan,” ungkap Juru bicara EMCL, Rexy Mawardijaya pada Sabtu (7/1/2017).
Rexy mengatakan, kegiatan utama dalam program ini adalah menanam pohon buah dan pohon lindung di lahan milik EMCL di luar pagar. Semua kegiatan dilakukan dengan melibatkan karang taruna sebagai organisasi pemuda di desa. “Program kali ini dilangsungkan selama empat bulan sejak Desember 2016 hingga Maret 2017,” kata dia.
Rexy menambahkan, program penghijauan oleh karang taruna sudah diprakarsai EMCL sejak 2015. Hingga tahun ini, lanjut dia, EMCL sudah menanam hampir 10 ribu pohon di sekitar wilayah operasinya di Bojonegoro. “Ini merupakan komitmen kami terhadap lingkungan,” ucapnya.
Sementara itu Ketua LSM Tropis Indonesia, Musyadad mengungkapkan bahwa pelatihan kader lingkungan merupakan salah satu media belajar bagi karang taruna sebelum terjun melaksanakan kegiatan penghijauan. Para pemuda, kata dia, dipersiapkan untuk menjadi tim pelaksana kegiatan serta menjadi kader lingkungan di tempat masing-masing. “Kader ligkungan yang sudah di latih tersebut bisa menjadi penggerak bagi pemuda yang lain di desa,” ujarnya.
Tujuan dari program ini, jelas Musyadad, untuk mengenalkan ilmu ekologi dan ilmu tanaman kepada karang taruna. Selain itu, imbuh dia, melalui program ini diharapkan bisa membangun soliditas organisasi karang taruna. “Kader-kader muda ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan masyarakat yang cinta dan peduli lingkungan,” cetusnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah mengaku mendukung penuh kegiatan penghijauan karang taruna ini. Menurutnya, DLH akan terus memantau perkembangan program. “Program ini kan sejalan dengan visi Dinas Lingkungan Hidup, tentunya harus terus bersinergi,” tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu juga memberi masukan agar komposisi tanaman lindung dan tanaman produktif ekonomis bisa berimbang. Lebih lanjut dia berharap agar program bisa disambungkan dengan program Kabupaten Bojonegoro menanam sejuta Bougenville. “Minimal ditanam di pinggir jalan depan Balai Desa,” ujar dia yang memberi pemaparan tentang ekologi kepada para peserta pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sunjani. Di depan para pemuda Sunjani menyampaikan bahwa semangat menanam itu harus diniati sebagai ibadah. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut, pemuda juga khalifah di muka bumi yang diamanahi Tuhan untuk menjaga bumi. “Semangat ini harus kita bangun sejak awal,” katanya.
Pelatihan yang dilaksanakan di sebuah hotel di Kalitidu ini diikuti oleh sekitar 21 peserta karang taruna. Hadir pula Camat Gayam, Hartono dan perwakilan Pemerintah Desa penerima manfaat. Para peserta mendapat pemaparan materi keekologian dan metode pelaksanaan program di lapangan.